Rasanya hampir lupa untuk menjadi orang
yang tak peduli dia siapa, tak kenal malu hanya untuk mempertahankan
cintanya, tak peduli berapa banyak orang yang berkata bahwa dia
sangat bodoh. Yang ternyata, dia baru sadar.. cintanya sudah dibuang
begitu saja tanpa perasaan. Ya, itu aku.
Ya, rasanya sakit. Aku digantikan, aku
dibuang dan aku dilupakan. Itu aku.Dulu.
Rasa pahit itu terkadang masih aku
rasakan. Terkadang, aku menangis karena mengasihani diriku sendiri.
Hingga aku pernah menjadi orang yang hanya bisa menyakiti. Tanpa
mengenal perasaan. Dan nggak ingin mengenal rasa sakit lagi. Sakit
yang amat dalam sudah pernah kualami dan bagiku, sekali itu sudah
cukup. Sudah cukup untuk menjadikan aku seorang perempuan yang kuat
dan kadang masih mencoba untuk lebih kuat lagi. Menjadikan seorang
perempuan yang akhirnya tidak lagi percaya dengan kata-kata manis,
dengan janji-janji dengan kata sayang apalagi cinta. Bullshit. Hanya
itu yang aku ingat.
Menyakiti perasaan orang lain karena
trauma, karena sebenarnya ia rapuh, karena sebenarnya ia tak ingin
sakit lagi. Aku mengerti. Dan aku pernah. Akhirnya waktu datang.
Akhirnya waktu tak tega melihat lebih banyak lagi laki-laki yang aku
sakiti. Ia tak tahan melihat aku dibutakan oleh rasa takut yang masih
saja mengikutiku. Dia datang dan dia berbeda. Entah apa yang membawa
dia datang.
Dia.
Datang entah dikirimkan oleh Malaikat
atau Tuhan.. padahal bagiku tidak mungkin dia dikirimkan oleh
Malaikat karena dia adalah Malaikat.
Sayangnya dia rapuh. Oleh sebab itu aku
menamainya my crumbly angel :)
Dia tidak berdaya. Karena rasa sakit
yang selama ini terus bersamanya. Disakiti dan disakiti.
Traumatic. Ia sekarang lemah. Ia
sekarang hanya dirundung rasa takut. Rasa takut untuk rasa sakit yang
tidak tau kabarnya akankah datang lagi atau tidak. Sekarang aku
bersamanya, sekarang aku diberi hadiah oleh Tuhan seorang malaikat.
Seorang malaikat yang harus aku rawat hingga ia tidak rapuh lagi. Dan
aku dikirimkan malaikat oleh Tuhan agar aku tidak sendiri lagi :)
Aku merasakan rasa takut yang
dideritanya. Rasa takut yang luar biasa dengan sebuah rasa “sakit”
Aku pernah merasakan itu dan aku sangat
bisa mengerti. Aku selalu ingin memeluknya, aku selalu ingin berada
disampingnya dan berkata padanya bahwa aku akan selalu ada untuknya
dan menghapus rasa takutnya. Dia malaikatku, yang sekarang membuat
aku lebih kuat, yang sekarang membuat aku mengerti mengapa Tuhan
selalu memberikan apa yang aku butuhkan bukan yang aku inginkan.
Tuhan lebih mengerti aku daripada aku. Aku selalu bersyukur, Tuhan
memberikan aku jalan yang indah. Dia sangat adil. Bagiku aku ada
dalam sebuah film, yg disutradarai oleh Tuhan :) aku tak pernah
menyangka datangnya seseorang dalam kehidupanku. Saat ini aku sangat
bahagia. Setelah berapa lama aku menunggu karena rasa sakit, karena
sebuah penghianatan. Hingga muncul perasaan tidak percaya. Dan dia,
malaikatku. Membuat aku kembali percaya. Aku ingin membuatnya
bahagia, aku tak pernah ingin membuat dia sakit dan tidak akan
pernah. Kami bahagia sekarang Tuhan, dan ijinkanlah kami untuk
bersama. Jika Kau tidak mengijinkan kami bersama, mengapa Engkau
mempertemukan kami? Sedangkan Engkau tau, kami sama-sama tidak ingin
merasa sakit lagi. Dia rapuh dan aku rapuh. Kami hanya sepasang benda
yang rapuh. Dan mudah sekali hancur. Kami hanya bisa melengkapi satu
sama lain sehingga kami tidak rapuh lagi dan menguatkan satu sama
lain.